Bandung (UINSU)
Pimpinan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan menggelar penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama pimpinan UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung, Rabu (25/10).
Rektor UINSU Prof Dr Nurhayati, MAg dalam kerja sama itu didampingi Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga Prof Dr Muzakkir, MAg, pejabat kerjasama dan humas serta sejumlah staf Humas UINSU. Prof Nurhayati menjelaskan, salah satu tujuan kerja sama yakni sharing dan koordinasi terkait upaya peningkatan akreditasi unggul untuk tingkat institusi, selain itu juga peningkatan akreditasi program studi.
Rektor UINSU menyampaikan sekilas profil kampus Islam negeri terbesar di Sumut tersebut. Dimulai dari dirinya yang dilantik sebagai rektor oleh Menteri Agama sejak 9 Mei 2023. Lalu saat ini, UINSU memiliki delapan fakultas dan enam lokasi kampus berbeda serta menghimpun lebih dari 30 ribu mahasiswa aktif. Kampus ini juga memiliki satu program pascasarjana dengan beberapa program unggulan di antaranya pendidikan Islam, dakwah, hukum Islam, filsafat Islam hingga ekonomi syariah.
Terkait enam lokasi lahan dimaksud, jelas rektor, dengan kerja sama ini ingin belajar banyak dengan UIN Bandung bagaimana untuk mengelola lahan tersebut dan mencari dan mendatangkan bantuan luar negeri untuk membangun fasilitas kampus. Misalnya, untuk mencari bantuan pembangunan laboratorium, ruang kelas, gedung kuliah terpadu dan fasilitas lain. Mulai dari perencanaan, administrasi dan pembuatan proposal, jejaring, audiensi dan lain sebagainya.
Dalam kesempatan yang hangat itu, rektor juga mengenalkan tentang budaya dan khazanah Sumut di hadapan pimpinan UIN SGD Bandung. Prof Nurhayati juga mengundang untuk menghadiri perayaan HUT ke-50 UINSU atau masuk tahun emas pada 19 November mendatang. Ia optimis, UINSU Medan akan melangkah maju dan lebih baik sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam, juga sebagai poros pembangunan peradaban.
Rektor mengharapkan, agar prestasi-prestasi dan keunggulan UIN Bandung bisa dibagikan. “Kami ingin belajar, membenahi diri. Hal yang baik dan bisa dicontoh akan kami bawa pulang. Termasuk terkait adanya prodi-prodi baru yang menarik, agar bisa dikembangkan di UINSU Medan. Kami targetkan pada 2024 peningkatan akreditasi ke unggul bisa tercapai,” tandasnya.
Rektor UIN Bandung Prof Dr Rosihon Anwar, MAg menyampaikan, menyambut baik kerja sama ini agar bisa bermanfaat bagi pengembangan kampus Islam lain di Indonesia. Khususnya terkait pengembangan dan peraihan akreditasi unggul dan pengembangan aspek lainnya di lingkungan PTKIN.
Menurutnya, PTKIN mempunyai keunggulan masing-masing, misalnya UIN Bandung unggul pada bidang riset dan jumlah mahasiswa asing dan 65 jumlah prodi dan 32 di antaranya sudah terakreditasi unggul. Untuk itu perlu saling melengkapi dengan koordinasi dan berbagi dengan kampus Islam negeri lainnya.
UIN Bandung, jelasnya, terus berusaha meningkatkan prestasi tersebut. Terlebih untuk menempuh status perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN BH) namun dengan syarat prodi yang unggul harus 70 persen, artinya ada sekitar 15 prodi lagi harus mencapai akreditasi unggul. Menurutnya, untuk pencapaian unggul, apa pun dalam artian positif harus dilakukan.
Terkait kerja sama ini, ia mendukung dan akan mengarahkan bantuan kerja sama sesuai dengan kebutuhan UINSU secara spesifik. Misalnya terkait akreditasi, sistem, administrasi, jumlah prodi dan mahasiswa dan lainnya. Ia berpesan agar saling membantu sebagai mitra dan saling berbagi dan saling menguatkan. “Itu tradisi kita, tidak ada yang ditutupi-tutupi, sesuai dengan kebutuhannya. Intinya kita sepakat untuk saling bekerja sama dan berbagi, kita bantu,” tukasnya. (Humas)