Yogyakarta (UINSU)
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan menjalin kerja sama dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan UIN Sunan Kalijaga (Suka) Yogyakarya terkait penguatan Tri Dharma perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Rektor UINSU Prof Dr Nurhayati, MAg melalui Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga Prof Dr Muzakkir, MAg saat pertemuan kerja sama tersebut di UIN Suka di Yogyakatra, Senin (13/11) menyampaikan, UINSU dengan UIN Suka Yogyakarta sejak dulu memiliki hubungan yang baik dan kedatangan ini untuk menjalin kerja sama penguatan Tri Dharma perguruan tinggi dalam berbagai bentuk kegiatan.
Prof Muzakkir menyampaikan profil kampus, diawali dengan pengenalan para pucuk pimpinan, yaitu rektor yang dilantik 9 Mei 2023 disusul penyusunan unsur pimpinan mulai dari wakil rektor, dekan dan wakil dekan hingga kepala-kepala lembaga. Ia menjelaskan profil kampus misalnya terkait jumlah fakultas, jumlah mahasiswa dan lokasi kampus di enam kawasan hingga rencana pembangunan fakultas kedokteran dan rumah sakit berbasis syariah.
Ia memaparkan, kunjungan ini sekaligus untuk diskusi dan belajar dengan UIN Suka Yogyakarta yang juga sebagai ‘abang’ dalam keluarga besar perguruan tinggi Islam di bawah Kementerian Agama. Bahkan UIN Suka sudah berdiri sejak 1951 dengan usia 72 tahun sebagai perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) dinaungi Kemenag yang tertua. Para rektor yang pernah memimpin UIN Suka juga merupakan para tokoh yang banyak mengisi jabatan di Kemenag. “Karena kesenioran ini, kami patut ingin diskusi dan belajar banyak, terkait pengembangan kampus,” ujar Prof Muzakkir.
Selain itu, UIN Suka termasuk salah satu kampus Islam negeri yang berhasil meraih akreditasi unggul. Hal itu menjadikan UINSU tertarik untuk belajar terkait perkembangan kampus. Selain itu, MoU ini nantinya dilanjutkan dengan perjanjian kerja sama atau MoA dengan fakultas-fakultas yang ada di UINSU Medan. Untuk melaksanakan berbagai program peningkatan mutu lembaga.
Program lain yang ingin dipelajari ialah tentang tracer studi atau pelacakan lulusan kampus. Hal ini nantinya akan ditindaklanjuti MoA dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UINSU untuk menelusuri lulusan dan tersedia data yang lengkap terkait lulusan. Prof Muzakkir juga menekankan, di tengah terpaan badai dan turbulensi, UINSU tetap berupaya bangkit, dengan kerja keras menjadi kampus yang lebih baik dan dambaan masyarakat Sumut khususnya.
“Salah satunya dengan meningkatkan kerja sama antar lembaga-lembaga terkait, selain bersama PTKIN juga bersama PTN-PTN di bawah naungan Kemendikbud RI. Seperti UGM, Universitas Brawijaya, UI dan berbagai kampus kenamaan lainnya. Harapannya, dengan MoU ini, kita membuka kerja sama dengan lembaga untuk peningkatan mutu. Khususnya pada 2024, UINSU akan menghadapi pengujian akreditasi untuk status unggul bagi kampus UINSU Medan,” urainya.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga UIN Suka, Prof Dr Iswandi Syahputra, SAg, MSi menyampaikan, menyambut baik kunjungan persahabatan ini untuk jadi ruang bertukar pengalaman dan bertukar manfaat antara dua kampus Islam ini. Sebagai kampus Islam negeri tertua di negeri ini, UIN Suka terus berbenah diri dan mengembangkan pendidikan Islam sehubungan dengan perkembangan zaman.
Hal ini sejalan dengan upaya untuk meningkatkan status kampus mulai dari satuan kerja (satker), menjadi badan layanan umum (BLU) hingga menjadi kampus berbadan hukum. Kunjungan ini pula ajang merintis dan memulai kerja sama di semua sektor terkait pendidikan tinggi dan berbagai bidang terkait. MoU yang disusul pada MoA diarahkan ke depan kepada peningkatan mutu pada sistem akreditasi nasional. MoU harus sejalan dengan standar mutu.
Sembilan aspek indikator untuk pencapaian akreditasi unggul, harapnya, agar dikerjakan secara efektif dan terukur, sehingga penggunaan tenaga, hingga anggaran para upaya itu lebih optimal dan hasilnya sesuai dengan harapan. Pendampingan-pendampingan, jelasnya, bisa dijalankan sebagai upaya peraihan dan capaian-capaian menuju akreditasi unggul dimaksud. Termasuk pada pendampingan untuk capaian akreditasi internasional. Ia mengharapkan, program-program yang sudah dimulai termasuk akselerasi akreditasi bisa ditindaklanjuti optimal (follow up).
Peningkatan akreditasi unggul institusi, jelasnya, juga meliputi penerapan program merdeka belajar dan kampus merdeka (MBKM). Sehingga program ini harus juga jadi fokus kerja dan bisa diterapakan di kampus-kampus dan UINSU Suka sudah mulai menjalankannya. Selain itu, tracer studi juga menjadi program penting untuk menelusuri lulusan kampus, bahkan UIN Suka membentuk lembaga khusus yang menangani tentang tracer lulusan.
Akreditasi juga termasuk memiliki jurnal-jurnal terindeks Scopus, beberapa hal tersebut, menjadi sejumlah indikator peningkatan akreditasi unggul yang bisa diterapkan untuk UINSU Medan. MoU ini berjalan dengan baik dan lancar, hadir Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan (AUPK) Dr. Phil Sahiron MA, Kepala Biro AUPK Dr. H. Ali Sodiq, S.Ag., M.A., unsur pimpinan UIN Suka dan rombongan UINSU Medan yakni pejabat kerja sama dan humas. (Humas)