Medan, (UIN Sumut)
Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut) Prof Dr Syahrin Harahap, MA menyampaikan, dalam pengembangan dan pembangunan Kota Medan diharapkan berbasis penelitian dan sentuhan akademik dengan melibatkan kampus Islam negeri terbesar di Sumut tersebut. Salah satunya dengan gagasan masjid mandiri, yakni masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah namun sebagai pusat peradaban.
Demikian disampaikannya dalam acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Kota (Pemko) Medan dengan UIN Sumut di Gedung Haji Anif Kampus I UIN Sumut di Jalan IAIN Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, Senin (8/11). “Pembangunan Kota Medan kita harapkan berbasis penelitian. Kami siap membantu pemko untuk pengembangan dan kemajuan Kota Medan,” ujar Prof Syahrin.
Ia menjelaskan, potensi kampus Islam tersebut dengan mahasiswa lebih 35 ribu orang dan dosen sekitar 800 orang siap menjadi mitra dalam pengembangan dan kemajuan kota dengan berbagai pendekatan. Jumlah tersebut, sambungnya, setara dengan UIN Jakarta, UIN Bandung, UIN Surabaya dan UIN Makassar. UIN Sumut siap menjadi anak panah untuk menggali potensi dan reputasi anak-anak Sumut di pentas nasional.
Dalam sambutannya, Prof Syahrin membahas soal spritualitas yang menjadi semangat dalam pengembangan peradaban. Hal itu menurutnya, perlu dituangkan dalam kehidupan, salah satunya dengan penerapan konsep masjid mandiri, bahwa masjid menjadi pusat peradaban dan pusat kegiatan masyarakat. Termasuk pengembangan pendidikan dan perekonomian.
Ia menjelaskan, gagasan masjid mandiri itu punya basis pengembangan ekonomi berbasis syariah yang bermanfaat untuk masyarakat. Sehingga masjid mandiri pula betul-betul sejalan dengan pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Prof Syahrin meyakini, perekonomian, pendidikan hingga pengembangan peradaban akan bangkit dari masjid. Pada kesempatan itu, para ahli dari UIN Sumut juga memberikan penghargaan tokoh peduli ekonomi Islam kepada Walikota Medan.
Prof Syahrin juga menyampaikan, terkait lahan kampus I di Jalan Sutomo Ujung tersebut yang menjadi awal berdirinya UIN Sumut bisa diserahkan dan menjadi hak milik kampus Islam negeri tersebut. Diketahui, lahan kampus tersebut masih dimiliki Pemko Medan, namun sudah 48 tahun dipakai untuk kepentingan pendidikan tinggi khususnya pascasarjana UIN Sumut saat ini.
Walikota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas penandatanganan nota kesepahaman tersebut. Ia berharap dan optimis, program-program pembangunan di Pemko Medan bisa disinergikan dan dikolaborasikan bersama UIN Sumut, salah satunya seperti konsep masjid mandiri tersebut.
Bobby meyakini, masjid bukan hanya tempat ibadah saja namun juga untuk berbagai kegiatan bermanfaat bagi masyarakat. Khususnya untuk kemajuan perekonomian, pendidikan serta upaya peningkatan spritualitas di tengah masyarakat. Ia berharap, MoU memberikan peluang dalam pengembangan anak-anak dan masyarakat khususnya di Medan, dalam berbagai aspek yang dimulai dari masjid. (Humas)