Medan, (UIN Sumut)
Perguruan tinggi seperti Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut) diibaratkan sebagai manufaktur yang menghasilkan lulusan atau sumber daya manusia (SDM) yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan daerah-daerah di Sumut.
Demikian diungkapkan Rektor UIN Sumut Prof Dr Syahrin Harahap, MA saat menerima kunjungan silaturahmi Bupati Labuhanbatu Utara (Labura) Hendriyanto Sitorus, SE, MM dan Ketua DPRD Labura Indra Surya Bakti Simatupang, SH, MKn sekaligus penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labura dan UIN Sumut di ruang kerja rektor Gedung Biro Rektor UIN Sumut Jalan Willem Iskandar Medan, Selasa (29/6) siang. Kerja sama dan kolaborasi dimaksudkan memajukan pendidikan dan penelitian dalam rangka pembangunan daerah.
Perguruan tinggi sebagai penghasil SDM, katanya, sesuai dengan fungsi kampus. Misalnya daerah memerlukan guru dan tenaga pendidik bisa didapat dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FITK), kebutuhan tenaga kesehatan bisa didapat dari FKM, ahli dan praktisi perekonomian juga bisa didapat dari FEBI UIN Sumut dan seterusnya. Dengan fakultas yang ada ditujukan menghasilkan SDM yang diperlukan dalam pembangunan.
Dalam pertemuan penuh kekeluargaan itu, Prof Syahrin menyampaikan gerakan integration of knowledge atau integrasi keilmuan yang menjadi visi kampus yang dimaksudkan mampu menghasilkan lulusan yang cakap dalam keilmuan dan bagus dalam keagamaan. Integrasi tersebut mempertegas tidak ada dikotomi antara ilmu umum dan ilmu agama, karena sumber dari segala ilmu adalah Allah SWT. “Kita ingin kembalikan ke situ, di program studi apapun, mereka akan menjadi sarjana yang menguasai dasar-dasar Islam,” katanya.
Dijelaskannya, UIN Sumut ingin dan terus membantu pemerintah untuk mengembangkan ilmu yang integratif. Salah satunya dengan kerja sama bersama pemerintah daerah dalam memajukan pendidikan. Di antaranya dengan memberikan beasiswa kepada mahasiswa asal daerah yang nantinya siap dipakai untuk pembangunan daerah.
Saat ini, kampus tengah menyusun skema beasiswa utusan daerah (BUD) yang akan memberikan program tambahan kepada mahasiswa asal daerah selain mengikuti kurikulum. Prof Syahrin menyampaikan, UIN Sumut juga akan dikembangkan di wilayah tertentu seperti zona ekonomi eksklusif (SEE) kawasan ekonomi khusus (KEK) di Sei Mangke juga sebagai gerakan dakwah.
Bupati Labura Hendriyanto Sitorus, SE, MM menyampaikan, kunjungan dan penandatanganan ini untuk menyambung silaturahmi yang telah lama dibangun bersama bupati sebelumnya, khususnya terkait program beasiswa daerah bagi 242 mahasiswa asal Labura. Diharapkan dengan program ini meningkatkan kualitas pendidikan putra dan putri daerah. “Harapan kami, ingin adik-adik kami generasi kami mendapatkan ilmu yg baik. Kami anggarkan banyak untuk pendidikan di Kabupaten Labura,” ujarnya.
Hal itu sejalan dengan visi Bupati Labura, salah satunya dengan program Cerdas, Sejahtera dan Religius yang fokus pada pengembangan pendidikan ditargetkan pada 2022 yang langkah awal dimulai dengan MoU kali ini. Upaya tersebut, juga dimaksudkan untuk mengurangi angka pengangguran di daerah. “Mohon dukungannya, agar kami bisa melakukan ini, kami ingin Labura yang baru berusia 13 tahun, pendidikannya bisa setara dengan kabupaten yang lebih tua lainnya,” ujarnya.
Indra Surya Bakti Simatupang dalam sambutannya mengharapkan agar pertemuan membawa berkah bagi dua lembaga tersebut. Menurutnya kemajuan bangsa dapat dilihat dari kualitas pendidikannya, kalau pendidikan bagus pembangunan daerahnya juga bagus. Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan di Labura sesuai visi misi bupati, salah satunya diwujudkan dalam MoU ini. “Namun kami berjalan sendiri tak mungkin, makanya bekerja sama dengan UIN Sumut untuk mewujudkan itu. Kami siap dari sisi penganggaran, untuk mewujudkan apa yang menjadi harapan masyarakat,” tandasnya.
MoU memuat banyak aspek kerja sama, di antaranya soal pendidikan, kemahasiswaan dan penelitian untuk kepentingan pembangunan daerah. Turut hadir Wakil Rektor II UIN Sumut Dr Hasnah Nasution, MA, Wakil Rektor III Dr Nispul Khoiri dan sejumlah pejabat Pemkab Labura. (humas)