Batu Bara (UIN Sumut)
Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut) Prof Dr Syahrin Harahap, MA menyampaikan, dengan berbagai kerja sama yang dibangun dengan para pemangku kepentingan agar perkembangan kampus juga bisa ditransfer ke daerah-daerah sehingga mendatangkan kemaslahatan untuk masyarakat.
Demikian diungkapkannya dalam sambutan pada acara penandatanganan nota kesepahaman bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batu Bara dan UIN Sumut, Senin (7/6). Kesepahaman bersama tersebut dimaksudkan sebagai upaya pengembangan institusi dan peningkatan program dengan peraturan yang berlaku. Lalu mengoptimalkan sumber daya masing-masing dalam penyelenggaraan Tri Dharma perguruan tinggi khususnya terkait penerapan integrasi keilmuan yang menjadi napas pergerakan dan misi peradaban UIN Sumut ke daerah-daerah. Sehingga diharapkan memicu pembangunan dan pengembangan Batu Bara.
Prof Syahrin menjelaskan, peninggalan penjajahan seperti Belanda dan Portugis ke tanah air salah satunya adalah visi sekularis yang membagi ilmu menjadi ilmu umum dan ilmu agama. Padahal, sebenarnya menurut Islam pemisahan ilmu umum dan agama itu tidak ada, karena semua ilmu bersumber dari Allah. ” Allah mengajarkan semua ilmu kepada manusia, semua ilmu itu berasal dari Allah dengan demikian, mahaguru dari semua ilmu adalah Allah,” urainya.
Gagasan itu yang menjadikan UIN Sumut mengembangkan paradigma keilmuan yang secara teknis dikembangkan dan dijabarkan dengan prinsip wahdatul ‘ulum atau kesatuan keilmuan (integration of knowledge). Namun, dalam perjalanan sejarah dan di era modern, dipisahkan antara ilmu umum dan ilmu agama, padahal ilmu itu satu yang dikembangkan UIN Sumut dengan islamic science dan islamic studies.
Konsep integrasi keilmuan ini yang juga ingin dikembangkan dan diterapkan di berbagai sendi kehidupan masyarakat di Batu Bara. Menurut Prof Syahrin, perlu memadukan keilmuan tersebut sebagai upaya meningkatkan perkembangan masyarakat sehingga lebih bermartabat dan islami. Pembangunan masyarakat kalau didasarkan keimanan dan ketakwaan pasti makmur dan sejahtera.
Dijelaskan Prof Syahrin, sejumlah kesepahaman yang menjadi poin kerja sama yang akan dijalankan dua institusi tersebut dimaksudkan pula sebagai usaha mentransfer gagasan integration of knowledge ke daerah. Kerja sama kampus Islam negeri ini dengan pemerintah daerah dimaksudkan diyakini akan mendatangkan kemaslahatan masyarakat.
Di Batu Bara, rektor menyampaikan sejumlah rencana program pengembangan, di antaranya tentang rencana pemanfaatan kawasan wisata pantai di kabupaten tersebut dengan program percontohan wisata pantai berbasis syariah, kemudian pembangunan kampus, masjid dan model peradaban Islam di kawasan industri atau kawasan ekonomi khusus yang ada di Batu Bara.
Disampaikan Prof Syahrin, kerja sama tersebut meliputi pembangunan di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian. Bahwa bupati sepakat, untuk penentuan kebijakan dalam pembangunan harus melalui atau berbasis penelitian. Lalu dalam bidang agama, sosial dan kesehatan juga bekerja sama dengan UIN Sumut, menariknya konsep dan prinsip integrasi keilmuan akan diterapkan di semua level pendidikan termasuk untuk perguruan tinggi yang ada di Batu Bara.
Begitu pula dengan gagasan moderasi beragama, UIN Sumut dan Pemkab Batu Bara sepakat menjadikan moderasi beragama sebagai landasan kehidupan bermasyarakat dan pembangunan daerah, sekaligus menjadi sikap hidup masyarakat dan aparatur pemerintah setempat.
Bupati Batu Bara Ir H Zahir, MAP menyampaikan, kerja sama dalam nota kesepahaman ini merupakan langkah awal bersama UIN Sumut yang dijalankan LPPM UIN Sumut terkait penelitian untuk perbaikan, pengembangan dan pembangunan Batu Bara dari berbagai aspek. Ia mengharapkan, acara tersebut tidak hanya sekadar serimonial namun juga dilanjutkan dengan berbagai program ke depan. Salah satunya menjadikan Batu Bara sebagai percontohan konsep wisata halal di Sumut.
Kepala LP2M UIN Sumut Dr Hasan Shazali, MA yang juga putra daerah Batu Bara ini merasa senang bisa turut berkontribusi untuk pembangunan Batu Bara. Melalui pengabdian, pendidikan dan penelitian di kabupaten tersebut, ada banyak hak yang bisa dikembangkan. Terutama dengan berbagai program yang menyentuh langsung untuk masyarakat luas. Menurutnya, pembangunan berbasis riset merupakan pilihan yang bagus untuk menghasilkan output yang optimal dalam menentukan kebijakan dan pembangunan daerah.
Berbagai program sebelumnya juga sering dilakukan, seperti penyuluhan anti-narkoba dan pendampingan masyarakat. Hal itu juga merupakan wujud kolaborasi pemda dengan institusi pendidikan tinggi untuk capacity building masyarakat setempat. Dalam waktu dekat, LP2M UIN Sumut dan Disdik Batu Bara akan membangun dua unit perpustakaan terapung untuk masyarakat pesisir pantai di wilayah Batu Bara, hal itu untuk meningkatkan literasi masyarakat.
Dr Hasan menyampaikan, kerja sama ini akan diperluas bersama sejumlah OPD di Pemkab Batu Bara. Di antara dengan Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata, Dinas PMPD, Dinas Kominfo, Dinas Pendidikan dan Kesbangpol Batu Bara.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Perencanaan Keuangan Dr Hasnah Nasution, MA, Kepala Perpustakaan UIN Sumut, pada pejabat kampus lainnya dan sejumlah pimpinan OPD dan para kepala dinas di lingkungan Pemkab Batu Bara.(humas)