Singapura (UIN SU)
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan berencana akan menghadirkan kelas kerja sama dengan Jamiyah Singapura, poin itu masuk dalam bagian program kerja sama atau MoU dua institusi tersebut dalam rangkaian sosialisasi perekrutan mahasiswa asing sebagai upaya peningkatan akreditasi.
Demikian disampaikan guru besar Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Prof Dr Lahmuddin Lubis, MEd di Singapura, Kamis (22/6) di sela kunjungan terkait sosialisasi penerimaan mahasiswa internasional di Jamiyah Singapura. “Kami bahagia dan bangga atas sambutan yang luar biasa diberikan. Pihak Jamiyah Singapura juga sangat senang kerja sama dengan UIN SU dilanjutkan kembali,” ujarnya.
Beberapa tahun lalu, jelas Prof Lahmuddin, MoU sudah pernah terjadi namun masih terbatas untuk penerimaan mahasiswa pada program syaksyiah saja. Namun kali ini, berdasarkan diskusi kerja sama akan diperluas dan terbuka untuk semua prodi dan fakultas di UIN SU. “Harapannya, semakin banyak mahasiswa kita dari Singapura, kerja sama dua institusi ini membuahkan hasil yang baik, bermanfaat dan dirahmati Allah,” tandasnya.
Sub Koordinator Humas dan Informasi UIN SU Yunni Salma, MM menyampaikan, kunjungan ini masih dalam rangkaian sosialisasi penerimaan mahasiswa internasional yang dilaksanakan di Malaysia, Singapura dan Thailand. Pada hari ketiga ini, kunjungan ke Jamiyah Singapura. Pejabat yang berkunjung di antaranya Kepala Biro AAKK Drs Ibnu Sa’dan, MPd, guru besar FUSI Prof Dr Amroeni Drajat, MAg, tim Pusat Layanan Internasional Dr Ali Akbar Simbolon dan Emigawati.
Sambutan yang diberikan untuk delegasi UIN SU begitu baik dan hangat. Pertemuan dilanjutkan dengan diskusi untuk menyusun butir-butir kerja sama. Di antaranya yang dibahas termasuk kelas kerja sama, yakni mahasiswa dari Singapura bisa tetap belajar di negerinya dan UIN SU menghadirkan para dosen atau pensyarah untuk mengajar di Negeri Singa tersebut.
Kepala Biro AAKK Drs Ibnu menyampaikan, kerja sama lain yang disusun juga terkait perekrutan mahasiswa, pertukaran dosen dan mahasiswa dan lain sebagainya. Kerja sama yang pernah terjalin ini disepakati akan dilanjutkan dengan cakupan yang lebih luas, meliputi seluruh prodi dan fakultas bahkan untuk jenjang magister bahkan doktoral. “Kerja sama kelembagaan ini diharapkan lebih meluas, tidak hanya di Asia Tenggara namun secara global dengan cakupan lebih luas,” urainya.
Kepala Pusat Layanan Internasional, Dr Ali Akbar menerangkan, Jamiyah Singapura ini merupakan lembaga yang bergerak pada bidang sosial, keagamaan dan pendidikan yang sudah berdiri sejak 1932. Lembaga ini banyak melaksanakan berbagai program keagamaan Islam di Singapura dan menjadi lembaga yang kredibel.
Pada bidang pendidikan, lanjut Dr Ali, diharapkan bisa terjalin kerja sama, terkait di antaranya perekrutan mahasiswa Singapura untuk lanjut studi di UIN SU, kelas kerja sama tersebut yang menghadirkan dosen UIN SU ke Singapura untuk mengajar mahasiswa.
Sementara Chief Executive Officer Jamiyah Education Centre Mr Muhamad Faezin Mohamed Hussein menyampaikan, mendukung program kerja sama ini untuk memperkuat institusi dan kebermanfaatan bagi umat. “Alhamdulillah, kami berterima kasih karena sudi datang ke Jamiyah Singapura. Ini ruang untuk mengeratkan lagi kolaborasi dan silaturahmi bersama UIN SU. Semoga kita semakin dekat, dengan nantinya hadir fakultas-fakultas di Singapura,” tukasnya.
Senada program kelas kerja sama, lanjutnya, ia juga siap bersinergi dengan UIN SU, mempelajari tentang kampus Islam di Sumut tersebut dan menerapkan hal-hal positif dalam operasional di Singapura. Ia mengharapkan, silaturahmi ini berjalan selama-lamanya dan menjadikan kerja sama dua lembaga ini menjadi manfaat bagi umat muslim khususnya di Singapura.
Hadir dalam pertemuan, di antaranya Vice President II Jamiyah Singapura Mohammad Hafidz Abdul Malik, Vice President I Jaffar Mydin, Analyst Corporate Planning and Strategy Nur Syahirah Abdul Malek dan Senior Lecturer Muhammad Fauzi Mohamed. (Humas)