Medan (UIN SU)
Para kepala daerah di kabupaten dan kota yang berbasis masyarakat muslim diharapkan mengalokasikan beasiswa pendidikan untuk program studi keagamaan seperti hadis, tafsir Alquran dan syariah untuk terus menjaga nilai-nilai ajaran Islam dan dakwah agar tersyiar dengan baik khususnya di Kota Tanjungbalai.
Demikian arahan Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof Dr Azhari Akmal Tarigan, MAg dalam kunjungan kerja dalam agenda kerja sama bersama Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungbalai, Jumat (7/7). Hadir Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Dr Hasan Sazali, MA dan Sub Koordinator Humas dan Informasi Yunni Salma, MM.
“Kepada pemerintah daerah (pemda), agar mengalokasikan beasiswa pendidikan untuk prodi pada bidang ushuluddin dan studi Islam, tafsir hadis dan Alquran serta ilmu syariah untuk mempersiapkan dan melahirkan ulama di Tanjungbalai. Kita harapkan sekali,” ujar Prof Akmal sembari menyebutkan kerja sama dan hubungan antara UIN SU dengan Tanjungbalai sudah terjalin baik sejak lama dan akan terus dilanjutkan.
Kerja sama dilakukan bentuk kolaborasi UIN SU dan Pemko Tanjungbalai ini, jelasnya, seperti KKN, pengabdian masyarakat, penelitian dan lain sebagainya. Selain itu, Tanjungbalai berperan dan berkontribusi dalam menghasilkan sumber daya manusia terbaik dari kampus Islam ini. Di antaranya seperti Prof Muhammad Ramadhan, Prof Abdurrahman YZ dan Dr Watni Marpaung yang merupakan putra asli Tanjungbalai. Hal ini menjelaskan hubungan dan kolaborasi baik antara dua lembaga tersebut.
Pertemuan ini, jelas Prof Akmal, juga sehubungan melanjutkan berbagai kerja sama dua lembaga yakni UIN SU dan Tanjungbalai. “Kerja sama yang diharapkan ke depan, misalnya dalam MoU dilanjutkan misalnya dalam penerimaan mahasiswa baru, KKN, riset dan lain sebagainya,” katanya.
Prof Akmal juga menerangkan, UIN SU Medan siap diminta untuk mengisi tugas-tugas tertentu yang diperlukan. Misalnya untuk menjadi tim seleksi pada rangkaian penetapan pejabat dan menjadi tim ahli untuk hal-hal atau agenda yang diperlukan di Tanjungbalai.
Ia menerangkan, pihaknya tengah mengurus pembukaan prodi bidang islamic studies pada jenjang magister dan dokter. Yang ditujukan untuk para ulama atau ustaz Tanjungbalai agar mampu meningkatkan kompetensinya. Meningkatkan kualitas dan kapasitas dai di Sumut. Selain itu, rencana kerja sama juga terkait agar pejabat atau pimpinan di Pemko Tanjungbalai bisa melanjutkan studi magister hingga doktor di UIN SU.
Prof Akmal menerangkan, di UIN SU memang ada prodi-prodi yang kurang diminati disinyalir karena seiring perkembangan zaman dan teknologi saat ini. Padahal prodi-prodi tersebut merupakan program yang mencetak para ulama terbaik dan berkualitas. Yakni di antaranya tafsir Alquran, hadis, syariah dan lainnya. Setiap tahun hanya sedikit pelajar yang berminat di program studi tersebut. Dengan berbagai kerja sama, diharapkan ada peningkatan peminat.
Kota Ulama
Walikota Tanjungbalai, Waris Thalib menjelaskan, siap mendukung secara optimal kerja sama dengan UIN SU Medan, khususnya terkait dengan program pembangunan di Tanjungbalai dalam berbagai aspek. Terlebih hubungan baik dengan UIN SU sejak lama terjalin, bahkan kampus Islam ini merupakan penasihat dalam pambangunan dan pengembangan Tanjungbalai.
Kerja sama dengan kampus ini, jelas walikota, juga sebagai upaya untuk memperbaiki Tanjungbalai agar menjadi daerah yang semakin melekat dengan nilai keislaman. Sembari ia menjelaskan tentang Tanjungbalai, ia bertekad untuk mengembalikan keberadaan Tanjungbalai yang dulu dikenal sebagai kota ulama. “Ruh Tanjungbalai sebagai kota ulama akan kita kembalikan, menjadi daerah yang unggul dalam keagamaan, membangun banyak pondok pesantren juga bertekad menjadi kota santri,” jelas walikota.
Ia juga mendorong, masyarakat dari agama lain di daerah tersebut agar mendirikan sekolah berbasis keagamaan seperti Hindu, Kristen dan lainnya. Karena diyakini pendidikan agama adalah hal penting dalam membangun peradaban. Waris Thalib menjelaskan, dua hal yang menjadi fokus pembangunan, yaitu menaikkan kepercayaan terhadap Allah SWT sebagai Sang Pencipta yang satu-satunya patut disembah tanpa menyekutukan.
Kemudian, fokus pada mengatasi dan menangani krisis anak di kalangan generasi muda. Karena saat ini minim akhlak dan etika, misalnya tidak menghargai guru bahkan orangtua. (Humas)