Medan (UIN SU)
Menteri Kedua Pendididikan dan Luar Negeri Singapura Dr Mohamad Maliki Bin Osman mengunjungi kampus Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan di Tuntungan pada Senin (10/7). Kunjungan menteri ke Sumut untuk kedua kalinya ini bertujuan menjalin hubungan lebih erat Singapura dan Indonesia terutama lewat pendidikan yang mengikutsertakan dosen dan mahasiswa UIN Sumatera Utara.
Menteri Mohamad Maliki menyampaikan “Indonesia dan Singapura memiliki hubungan yang cukup erat dan sangat hangat, baik bidang pendidikan, ekonomi kreatif dan lingkungan sebagai upaya memajukan kedua negara. Singapura sebagai investor terbesar di Indonesia dalam kerjasama ekonomi dan perdagangan, sehingga mampu menciptakan kondisi stabilitas bagi kedua negara ini dengan cukup baik.
Menteri Mohamad Maliki mengutarakan 60 juta jiwa berpergian ke berbagai negara melalui Singapura. Diantaranya 11 juta jiwa berwisata ke Singapura. Nantinya wisatawan dari Singapura dapat berwisata ke Sumut sehingga membuka peluang kerja sama ekonomi.
“Pemahaman orang muda Indonesia melihat Singapura, memunculkan persepsi yang baik, dan peluang baru pasca covid membuka kesempatan bagi kedua negara untuk lebih meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia, karena jarak Medan dan Singapura yang tidak jauh ini menjadi potensi yang baik kedepannya”,ujar Menteri Maliki.
Lebih jauh dijelaskan bahwa Pendidikan Agama Islam di Singapura di bawah naungan MUIS atau Majlis Ugama Islam Singapura. MUIS lah yang mengatur terkait regulasi dan syarat pendirian lembaga pendidikan islam di Singapura.
“Pemerintah Singapura berkeinginan mendirikan College Islam Singapura dan ini dalam tahap perencanaan. Inilah kerjasama yang bisa di kerjasamakan bersama UIN SU terkait bidang pendidikan keagamaan yang nantinya bernaung dibawa pengawasan MUIS”, sambungnya.
Diakui Menteri Mohammad Maliki bahwa Singapura tidak memiliki SDA seperti di miliki Indonesia, namun kelebihan Singapura SDM lebih maju lewat Pendidikan. Ia sangat mengapresiasi antusias mahasiswa dan dosen UIN Sumatera Utara untuk dapat melanjutkan jenjang pendidikan di Singapura.
Rektor UIN SU Medan Prof Dr Hj Nurhayati MAg berharap kunjungan menteri dapat memperluas kerja sama dengan Singapura. Sebelumnya UIN Sumatera Utara telah menjalin kerja sama dengan salah satu perguruan tinggi di Singapura.
“UIN SU selama ini sudah bekerjasama dengan Jam’iyyah Singapura dalam bidang kajian Islam dan kita berharap kedepannya ada kerjasama yang lebih spesifik lagi terutama ilmu-ilmu sains dan teknologi agar transfer teknologi dari Perguruan Tinggi Singapura ke UIN SU dapat segera diwujudkan”, ujar Rektor.
“Kami memilki cukup banyak fakultas diantaranya ilmu tarbiyah dan keguruan, fakultas ilmu dakwah dan komunikasi, ushuluddin dan studi islam, syariah dan hukum, ekonomi dan bisnis Islam islam, fakultas ilmu sosial dan lainnya. Ini merupakan hal luar biasa dimana UIN Sumut bisa bekerjasama dengan universitas besar di Singapura. Kami juga yakin dengan kehadiran Menteri dan jajaran ke UIN Sumut ini kerja sama kita bisa semakin mudah,” ucapnya.
Rektor juga berharap bagaimana para dosen bisa berkolaborasi dengan dosen di Singapura, kemudian mahasiswa bisa mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan S2 di Singapura.
“Beberapa tahun lalu, dosen kita sudah mengajar di Singapura, namun karena Covid-19 terhenti. Kami berharap ini bisa terlaksana kembali dan dosennya bisa kembali diundang untuk mengajar,” ujarnya.
Dibagian lain, rektor menegaskan bahwa moderasi beragama di Sumut cukup baik. Di Sumut toleransi sangat bagus termasuk ada mahasiswa non-muslim kuliah di UIN Sumatera Utara karena menjadi universitas yang terbuka.
Delegasi Menteri Kedua Pendidikan dan Luar Negeri Singapura membawa beberapa pejabat utama dan Konsul Singapura di Medan. Turut menyertai Rektor UIN SU, diantaranya para Wakil Rektor, Kepala Biro AUPK, Ketua Senat, para Dekan dan Wakil Dekan III di lingkungan UIN SU, dosen dan mahasiswa lainnya.
Acara di tutup dengan dialog antara dosen dan mahasiswa dengan Menteri Maliki, serta penyematan kain ulos dan kain songket kepada Menteri Kedua Pendidikan dan Luar Negeri Singapura Dr Mohammad Maliki Bin Osman beserta istri. (Humas)