Medan, (UIN Sumut)
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) Prof Dr H Nizar Ali, MAg mengapresiasi Walikota Tebingtinggi atas pencapaian kota tua tersebut sebagai kota jasa dan perdagangan, khususnya sebagai kota yang memberikan layanan pendidikan bagi masyarakat.
Demikian diungkapkannya saat kunjungan ke Tebingtinggi terkait penyerahan hibah aset eks Akademi Kebidanan Pemko Tebingtinggi untuk Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut) yang dijadikan cabang untuk Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Selasa (25/5). “Kemenag bangga dan apresiasi atas pencapaian Tebingtinggi terutama perekonomian dan pendidikan, hal ini tentu ada irisannya dengan Kemenag,” tukasnya.
Terkait hibah tanah, bangunan dan segala isinya tersebut untuk pengembangan UIN Sumut, Prof Nizar menyampaikan terima kasih kepada Walikota Tebingtinggi yang fokus pada pendidikan. “Kita sudah berkunjung ke lokasi, menurut saya layak untuk membuka kampus UIN Sumut di sini, yakni FKM dan FEBI. Saya lihat cukup dan representatif, rencananya penerimaan mahasiswa baru dimulai September mendatang,” ujarnya.
“Kami apresiasi, tentu Kemenag atas penyerahan hibah ini menjadi bertanggung jawab memanfaatkan ini secara optimal. Kami punya komitmen untuk itu, sehingga memiliki manfaat yang besar, tidak hanya untuk Kota Tebingtinggi namun juga secara nasional. Kami pesankan, agar rektor mempercepat proses penerimaan mahasiswa baru dan proses alih kelola dan penggunaan dari pemko ke UIN Sumut,” tandasnya.
Kunjungan itu dihadiri Inspektorat Jenderal (Irjen) Kemenag Dr Deni Suardini, SEI, AKT, MM, CFRA, CA, QIA, Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama RI Prof Dr Muhammad Ali Ramdhani, STP, MT, Kakanwil Kemenag Sumut Drs H Syahrul Wirda, MM, Rektor UIN Sumut Prof Dr Syahrin Harahap, MA, Ketua DPRD Tebingtinggi, pimpinan Muspida seperti Dandim, Kajari, para pejabat Kemenag Tebingtinggi, kepala madrasah, para Kasi dan Kabid, Sekdako dan perwakilan Kemenpan-RB.
Walikota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan dalam sambutannya menyampaikan sekilas sejarah dan nilai kota tua yang identik dengan perabadan Melayu. Dengan jargon “small in beautiful”, target miniatur Singapura bisa diwujudkan di Tebingtinggi. Hal itu menilik kewilayahan kota itu yang dekat dengan sentra perekonomian nasional seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke, Danau Toba, Bandara Kualanamu dan lainnya, kota ini juga dikenal sebagai kota jasa dan perdagangan.
Terkait hal tersebut, jelas walikota, itu yang mendorong agar UIN Sumut hadir di Tebingtinggi. “Kami sangat berharap pendidikan ini menjadi soko guru pembangunan bangsa. Upaya kami ini agar didukung kementerian terkait juga sebagai usaha mengendalikan urbanisasi, karena kota ini bisa menjadi pilihan masyarakat,” urainya.
Keterbukaan kota tersebut untuk menghadirkan UIN Sumut dengan dua fakultas itu, jelasnya, didukung infrastruktur yang menjadikan kota ini mudah dijangkau dengan akses ke daerah lain yang mudah dan transportasi 24 jam. Berbagai kesulitan, namun kota ini dinilai mampu bertahan dengan potensi perekonomian yang relatif stabil dan terus tumbuh. Ia juga meminta kepada Kemenag agar jumlah madrasah ditambah. (Humas)