Medan (UINSU)
Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan Prof Dr Nurhayati, MAg menerima kunjungan perpanjangan tangan donatur UINSU dari Arab Saudi Syeikh Dr Ibrahim bin Sulaiman Annughaimsyi terkait perawatan aset gedung Pusat Pengembangan Bahasa UINSU Medan.
Kunjungan Syeikh Ibrahim bin Sulaiman yang juga mantan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar (Kedubes) Arab Saudi di Jakarta ini disambut hangat di ruang rektor kampus II Jalan Willem Iskander, Medan, Rabu (18/10). Turut mendampingi rektor, Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga Prof Dr Muzakkir, MAg dan dosen Dr Ali Akbar Simbolon mantan Kepala Layanan Internasional UINSU Medan.
Prof Nurhayati dalam kesempatan itu menyampaikan perkembangan UINSU sejauh ini. Dari aspek jumlah mahasiswa, kualitas tenaga pendidik, fakultas dan program studi hingga pembangunan fisik yang terus ditingkatkan. Namun begitu, rektor menyampaikan UINSU masih memerlukan berbagai fasilitas khususnya gedung-gedung untuk mendukung perkuliahan mahasiswa dan lainnya.
Dalam pertemuan itu, rektor menyampaikan beberapa kebutuhan yang ke depan diharapakan bisa dikerjasamakan kembali dengan para donatur dari Arab Saudi. Di antaranya ialah bantuan untuk membangun asrama atau ma’had di kampus IV Tuntungan dan gedung lain seperti ruang kelas. Selain itu, rektor mengharapkan ada program kerja sama lain terkait akademik, di antaranya pertukaran mahasiswa dan dosen, kunjungan dosen (visiting), KKN internasional bagi mahasiswa, program short course hingga program mendatangkan dosen tamu, yang telah terlaksana namun terhenti.
Syeikh Ibrahim bin Sulaiman pada pertemuan itu menyampaikan, tujuan kunjungannya ialah untuk memantau dan mengawasi perawatan gedung Pusat Bahasa UINSU Medan yang merupakan bantuan donatur dari Arab Saudi yang ia kelola beberapa tahun lalu. Ia menyatakan senang dengan renovasi atau perawatan gedung tersebut, yang selesai tepat waktu.
Ia menyampaikan, sejak dulu menjalin hubungan baik dengan alm Prof Dr Nur Ahmad Fadhil Lubis Rektor UINSU kala itu saat ia menjabat atase. Ia menilai Prof Fadhil merupakan sosok yang gigih memimpin UINSU dan jalinan kerja sama sejak lama terbentuk. Di antaranya selain gedung pusat bahasa juga membangun Masjid Al Izzah di kampus I Sutomo hingga pemberangkatan haji. “Prof Fadhil adalah sosok yang saya hargai dan dihormati. Selama ini terjalin kerja sama baik. Sekarang saya sudah pensiun atau purna bakti, tidak lagi terikat dalam tugas. Tapi saya datang melihat bangunan yang dulu pernah saya bagun waktu masih bertugas,” ujarnya.
Ia menceritakan, setahun lalu ia berkunjung dan melihat gedung tersebut perlu perawatan. Kemudian ia teruskan ke donatur untuk perawatan dan disetujui hingga saat ini selesai program perawatan dimaksud. Ia menilai, tempat yang bersih dan nyaman tentu representatif sebagai tempat belajar mahasiswa yang baik dan berkualitas. Suasana belajar tentu berpengaruh terhadap kualitas belajar mahasiswa, begitu juga sebaiknya.
Syeikh Ibrahim menyarankan, terkait gedung agar pengawasannya juga perlu dioptimalkan, sehingga untuk beban biaya perawatan bisa lebih kecil. Sebelum serah terima gedung setelah perbaikan itu, ia menilai pelu untuk berkunjung dan melihat hasil perawatan gedung. Terkait diskusi dengan rektor terkait permintaan bantuan gedung dan berbagai program pengembangan akademik, ia menyambut baik hal itu, bahkan ia menawarkan berbagai program kerja sama lainnya yang bersifat bisnis. Sebagai perpanjangan donatur, ia menyatakan, bantuan dari donatur di luar pemerintah itu lebih besar jumlahnya.
Penawaran kerja sama di masa depan yang syeikh tawarkan, di antaranya pembangunan pusat jajanan atau mini market, pusat kebugaran atau gym, sport center dan lainnya. Terkait pembangunan asrama dimaksud, ia menilai itu hal yang penting dan perlu dikembangkan dengan pendekatan bisnis. Terkait usulan-usulan program tersebut, Syeikh Ibrahim menyarankan agar UINSU segera membuat proposal tertulis atas permintaan bantuan pembangunan bantuan-bantuan tersebut.
Sehingga ia bisa meneruskan permintaan bantuan pembangunan tersebut kepada para donatur di Arab Saudi. Agar program kerja sama pembanguan itu bisa segera diwujudkan beberapa waktu mendatang demi pembangunan dan kemajuan UINSU Medan di berbagai aspek.
Dr Ali Akbar Simbolong yang juga mahir berbahasa Arab ini menyampaikan, siap membantu menerjemahkan proposal bisnis tersebut yang nantinya diteruskan kepada para donatur melalui Syiekh Ibrahim bin Sulaiman. Ia mengharapkan agar usulan bantuan pembangunan ini mendapatkan donatur murni atau bisa dicarikan donatur dari kalangan pebisnis di Arab Saudi untuk kerja sama tersebut. (Humas)