Malang (UINSU)
Sumatera Utara (Sumut) merupakan daerah dengan banyak suku dan beragam budaya, namun terlatih sejak dulu dan diterapkan soal hidup damai berdampingan bersama atau saat ini dikenal kuat dalam hal moderasi beragama.
Demikian disampaikan Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan, Prof Dr Nurhayati, MAg dalam keterangannya terkait kunjungan kerja dalam rangka penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang, Kamis (7/9).
Dalam pertemuan hangat itu, Prof Nurhayati menceritakan tentang Sumatera Utara dan kulturnya yang unik. Namun tetap memiliki semangat persaudaraan dan persatuan yang kuat. Hal itu ditandai dengan beragam macam suku dan budaya, namun hidup bersama berdampingan dengan damai. “Sumut banyak suku dan budaya, tapi kita kuat dalam moderasi beragama,” ujarnya.
Hal itu tercermin, jelasnya, misalnya dalam penentuan nama-nama kampus hingga bandara di Sumut. UINSU misalnya, yang melekatkan nama daerahnya saja, tidak seperti kampus lain yang melekatkan nama pahlawan, tokoh atau ulama seperti UIN Malang. Begitu juga dengan nama bandara baru yang diambil dari nama desanya yakni Kualanamu yang menjadikannya Bandara Internasional Kualanamu. Hal itu seperti jalan tengah dan adil bagi semua masyarakat Sumut.
Begitu juga dengan nama kampus Unimed, USU bahkan nama Kodam I Bukit Barisan.
Sumut, jelasnya, daerah yang majemuk namun mengedepankan persatuan dan persaudaraan. Itu yang terjaga di masyarakatnya yang dicontohkan orang-orang terdahulu. “Perselisihan antaragama hampir tidak pernah ada,” ujar rektor.
Rencana UINSU membangun fakultas kedokteran, terangnya, perlu diskusi dengan UIN Malang yang lebih dulu memiliki fakultas tersebut. Diskusi diharapkan dapat mempercepat pengembangan fakultas kedokteran yang nantinya diteruskan dalam program yang dikemas dalam nota kesepahaman ini.
“Untuk pengembangan fakultas kedokteran, kita berdiskusi dan untuk mempercepat borang, penyediaan fasilitas, sarana prasarana dan lain sebagainya untuk fakultas kedokteran UINSU Medan,” urainya.
Prof Nurhayati lalu menceritakan tentang profil UINSU dengan mahasiswa lebih dari 30 ribu, delapan fakultas, satu program pascasarjana, enam lokasi kampus dan lainnya. Termasuk dibukanya prodi ilmu gizi tahun ini dan merekrut 53 mahasiswa baru di prodi baru ini. Rencana ke depan, lanjutnya, akan dibuka S2 ilmu kesehatan dan S2 prodi psikologi. Berbagai program lain yang dicanangkan dalam MoU, di antaranya pertukaran dosen dan mahasiwa serta penelitian bersama.
Rektor UIN Malang Prof Dr Zainuddin, MA menyampaikan, selamat datang kepada pimpinan UINSU Medan dan menceritakan profil kampus hingga perkembangannya saat ini. Ia mendukung kerja sama ini dibentuk untuk peningkatan kualitas pendidikan tinggi Islam di Tanah Air.
Ke depan, kerja sama ini akan diteruskan dalam berbagai bentuk kegiatan yang melibatkan unsur penting pendidikan tinggi. Menurutnya penting untuk fokus dalam menciptakan lulusan yang punya soft skill dan keahlian IT. (Humas)