Medan (UIN SU)
REGIONAL English Language Office (RELO) Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) menggelar kunjungan kerja di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) terkait program English Language Teacher Training (ELTT) yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas berbahasa Inggris bagi para dosen dan sekitar 600 guru madrasah dan pondok pesantren di Indonesia pada periode ini.
Kunjungan tersebut diterima pimpinan UIN SU di aula Fakultas Ilmu Keguruan dan Tarbiyah (FITK) kampus II Jalan Willem Iskander, Medan, Jumat (16/12). Sambutan hangat kampus Islam itu dipimpin Wakil Rektor IV Dr Maraimbang Daulay, MA, Dekan FITK Dr Mardianto, MPd dan jajaran.
Officer RELO Kedubes AS, Rick Rosenberg menyampaikan, kerja sama terkait pendidikan dan pelatihan bahasa Inggris ini merupakan kolaborasi yang sangat produktif. Bersama program ELTT dan UIN SU akan mengembangkan kapasitas berbahasa asing dalam hal ini bahasa Inggris sebagai bahasa internasional yang akan membantu dalam banyak aspek seperti pendidikan, akademi, penelitian, sosial, budaya dan lain sebagainya.
Ia menjelaskan, ELTT ini diawali kerja sama bersama Kementerian Agama (Kemenag) RI terkhusus Dirjen Diktis dan yang membidangi pesantren. Lalu mendapat dukungan 100 persen, program ini juga telah menjadi sejumlah master trainers untuk menjalani program ini.
RELO beranggapan, dosen dan guru perlu perhatian lebih terkait dengan peningkatan kualitas berbahasa Inggris. Untuk itu, program ini dinilai tepat untuk mempertajam kapasitas bahasa asing insan pendidikan khususnya di Sumut.
Program ini digelar secara berjenjang, yakni dari sejumlah master trainers yang dihimpun akan melatih para dosen. Selanjutnya pada dosen dilatih akan memberikan pelatihan ke guru-guru madrasah dan pondok pesantren. Program ini, jelasnya, telah berjalan beberapa tahun dan untuk 2023 kembali dipercaya untuk menjalankan program yang sama.
Namun, jelas Rick, pada periode mendatang, jumlah guru yang bisa mengikuti program ini meningkatkan tiga kali lipat menjadi sekitar 600 guru madrasah dan pondok pesantren. Program ini tidak hanya sekadar mengajar, namun untuk membangun kapasitas menjadi trainer. Artinya, guru-guru yang ikut program ELTT bisa menjadi guru atau pelatih bagi guru lainnya di satuan pendidikan masing-masing.
Rick yang didampingi para asisten yaitu Dian Safitri dan Catur Wahyudi menyampaikan, komponen lain yang cukup penting dalam program ini ialah penelitian terkait pendidikan, termasuk sosial budaya. Secara sederhana, ELTT akan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru bahasa Inggris di madrasah dan pondok pesantren di seluruh Indonesia. Program ini disponsori RELO dan didukung Kemenag.
Peserta dari kalangan guru tersebut, jelasnya, pada periode lalu diundang pelatih mengikuti program sejak 9 Agustus hingga 18 Desember 2022. Guru-guru yang ikuti program ini mengikuti dua kursus secara daring yang dikembangkan National Geographic Learning, lalu menghadiri lokakarya bersama kelompok kecil beranggotakan lima orang guru.
Rick menjelaskan, ada banyak program bisa diikuti, seperti program pelatihan secara virtual dan tidak berbayar yang diciptakan kampus di Amerika. Yang fokus pada peningkatkan kemampuan bahasa Inggris melalui pelatihan singkat, bahkan melalui sarana tersebut bisa mengambil bahan untuk diajarkan ke siswa atau mahasiswa. “Ini program yang bermanfaat untuk UIN SU, kami senang bisa bekerja sama dengan UIN SU melalui program ELTT ini,” katanya.
Manfaat program, di antaranya, menerima kredensial dari Kedubes Amerika Serikan dan LSM internasional serta sertifikat dengan informasi dan jumlah jam kegiatan. Mendapatkan pengalaman mengajar dengan metode interaktif secara tatap muka dan daring, meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan mengajar bahasa Inggris. Mendalami pemahaman tentang terminologi pengajaran bahasa Inggris dan metode komunikatif yang berpusat pada siswa. Lalu mampu membangun jaringan profesi guru.
Plt Rektor UIN SU Prof Dr Abu Rokhmad, MAg melalui Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Peningkatan Kelembagaan, Dr Maraimbang Daulay menyampaikan apresiasi program kerja sama ini. Ia mengarahkan agar program ini bisa diperluas dan dikembangkan di masa mendatang. Sehingga manfaatnya bisa dirasakan masyarakat khususnya tentang pendidikan. Ia juga sampaikan terima kasih atas kunjungan ke UIN SU sebagai mitra kerja.
Kunjungan tersebut berjalan hangat dan penuh rasa kekerabatan. Mengingat UIN SU punya berbagai sejarah bersama dengan Amerika Serikat. Di antaranya kerja sama dengan Amerika Corner dan berbagai kerja sama lainnya. Diharapkan kerja sama terus diperkuat dan mendatangkan kebaikan. (Humas)